Minggu, 13 Juli 2014

Tanjungbalai Awal Abad 20 Dalam Gambar

Lingkungan Istana Asahan awal abad 20 (1900an) Dalam Gambar



Keterangan Gambar :
  1. Istana Kesultanan Asahan ini bernama Istana Indera Sakti, dibangun pada masa pendudukan Belanda di Asahan di masa Sultan XI Asahan Tuanku Sultan Muhammad Husain Rahmad Shah II (1888-1915). Istana Asahan ini berdiri sampai tahun 1982 di Jalan Pahlawan Tanjungbalai. Bekas pertapakannya sekarang menjadi komplek ruko dan di seberang halaman depannya sekarang berdiri Stadion Sepakbola Asahan Sakti dan Lapangan Sultan T. Abdul Djalil Rahmadsyah (lapangan pasir). Istana ini didirikan di tepian Sungai Silau yang berjarak lebih kurang 1 Km dari "Balai di Tanjung" yang terletak di tepi muara Sungai Silau. Supaya halaman belakang istana ini tidak tergerus air sungai maka dibangun tanggul besi di pertemuan Sungai Gang Turang dan Sungai Silau (tanda 4 pada gambar). Tanggul besi ini seingat penulis sampai pada medio 90an masih ada, tempat penulis bersama teman-teman sebaya memancing ikan baung dan paitan yang banyak terdapat di sekitar itu pada masa itu.
  2. Rumah kerabat Kesultanan Asahan (sekarang terletak di Jalan Pahlawan simpang Jalan Pattimura/Gang Turang). Rumah ini pernah dipakai sebagai rumah dinas Walikota Tanjungbalai sampai pada masa Walikota Bahrum Damanik, sesudahnya dipakai sebagai rumah dinas Sekda Tanjungbalai setelah Walikota berumah dinas di Jl. Sudirman Tanjungbalai. Dalam gambar terlihat belum ada Stadion Sepak Bola Asahan Sakti . Rumah-rumah yang ada di belakang rumah ini (lihat gambar) adalah rumah-rumah yang masih masuk kerabat istana, diantaranya didiami oleh T. Titik (keturunan Sultan Asahan XIII, T. Syaibun).
  3. Bertanda 3 pada gambar adalah pabrik sabun yang sekarang sudah menjadi komplek perumahan. Seingat penulis  pabrik sabun ini masih ada sampai akhir tahun 70an. Berdekatan dengan itu terdapat sebuah bengkel sehingga pantai Sungai Silau disekitar itu disebut dengan Sungai Bengkel.


Gambar Tangkahan Tiga Sen Tanjungbalai Tahun 1930an sebagai pelabuhan tradisional masyarakat Tanjungbalai dan sekitarnya pada masa itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar