Selasa, 28 Januari 2014

Grand Final Alumnus SMAN 1 Tanjungbalai Idol 2014


                                                   http://youtu.be/JDY9Onh1RNM


Senin, 27 Januari 2014

Kumpulan Video Kebakaran SS. Dengki Tanjungbalai
Minggu, 26 Januari 2014


 





SS. Dengki Kawasan Rawan Kebakaran di Tanjungbalai



Sebanyak 180 rumah warga di Jalan Rukun, Linkungan V, Kelurahan Kuala Silau Bestari Kampung Persatuan SS Dengki,  Kecamatan Tanjung Balai Utara, ludes terbakar, pada hari Minggu 26 Januari 2014 sekitar pukul 06.30 WIB. Peristiwa kebakaran dahsyat itu seketika membuat Kota Tanjung Balai menjadi lautan api langit.
Rumah warga yang terbakar tersebut sebagian besar adalah rumah panggung yang kontruksinya terbuat dari kayu. Api yang yang berkobar dari salah satu rumah semakin cepat menjalar ke rumah warga lainnya karena juga dipengaruhi tiupan angin kencang.
Sekitar 7 unit mobil pemadam kebakaran, TNI, Polri dan personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjung Balai diturunkan untuk memadamkan api. Sulitnya medan yang ditempuh ditambah rumah yang terbuat dari kayu dan berada di tepi sungai membuat petugas pemadam sulit untuk menjinakkan api.
Warga yang rumahnya terbakar menjadi panik. Sebagian mereka berusaha untuk menyelamatkan keluarganya dan mengangkat perabotan rumahnya ke lokasi yang lebih aman. Bahkan sebagian menjerit dan menangis ditengah-tengah kobaran api yang semakin membesar
Asal api menurut masyarakat yang menyaksikan diduga berasal dari rumah kontrakkan Haji Wahid/Ramli. Api lantas cepat membesar dan menjilati rumah warga lainnya. Meskipun saat itu, sejumlah warga sudah berusaha untuk memadamkan api namun belum membuahkan hasil.
Syahrial Ahyar Tanjung, korban kebakaran lainnya mengatakan akibat kejadian tersebut dirinya tidak bisa menyelamatkan harta benda. Meskipun begitu, dirinya sempat menghimbau dan memberitahukan pada tetangga tetangganya, agar menyelamatkan keluarga terutama dan surat surat berharga lainnya seperti izajah dan lainnya
"Penyebab kebakaran belum diketahui dari mana, namun asal api diduga dari rumah sewa milik haji Wahid / Ramli, namun kalau rumah yang musnah dilalap sijago merah kurang lebih ratusan rumah, dari 250 KK jumlah penghuni di lingkungan V, kelurahan Kuala Silo Bestari,Kecamatan TB-Utara,’’ujarnya.
Syahrial berharap, agar masyarakat sabar dan tabah serta tawakal, karena dibalik kejadian kebakaran ini pasti ada hikmah. Ia juga meminta Pemko Tanjung Balai segera dapat memberikan bantuan kepada korban kebakaran yang saat ini sangat membutuhkan seperti mendirikan posko-posko bantuan.
Menurut Hasan (32), saksi mata mengatakan jilatan api sangat cepat merembet ke rumah-rumah warga.
Dirinya sangat kecewa dengan petugas pemadam yang terkesan lambat dalam menangani musibah kebakaran  tersebut. ‘’Api sudah menjalar kemana-mana, namun petugas baru datang, saya tidak mengerti kenapa seperti itu,’’katanya.
Di lokasi yang sama, Kepling Lingkungan V, Mhd Zul Hidayat mengaku, belum mengetahui secara pesti penyebab kebaran, namun menurut warga asal api diduga dari rumah sewa milik H Abdul Wahid yang dihuni  Nur Hayati.
"Korban kebakaran diperkirakan kurang lebih 175 KK. Kita belum dapat mendata berapa warga yang menjadi korban kebakaran, dan masih berkoordinasi dengan Pihak Pemko Tanjung Balai terkait bantuan untuk musibah",terangnya.
Sementara, Kapolres Tanjungbalai AKBP ML Hutagaol didampingi Kapolsek TB-Utara AKP Budi Ginting melalui Kanit Reskrim mengatakan belum bisa memastikan asal api dan penyebab kebakaran yang terbesar di kota Tanjung Balai. Peristwia kebakaran ini masih dalam penyidikan aparat kepolisian.
Dalam kesempatan itu Dandim 0208 Asahan Letkol Inf Mhd Ayub didampingi Mayor Gupuh S dan Serma Hasan mengatakan, saat mendengar kebakaran pihaknya memerintahkan anggota untuk mengekoalisir api untuk membantu masyarakat  dan membantu memadamkan api.
M Ayub juga telah  memerintahkan anggota untuk tetap berada dilokasi kebakaran, untuk pengamanan dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan oknumyang mencari keuntungan seperti melakukan pencurian dan sebagainya. ‘’Kita juga berkoordinasi dengan Pemko dan Pemkab, untuk mendirikan posko posko bagi korban,’’katanya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungbalai Mahdin Siregar melalui Kabid Rekontruksi Sofyan ST mengatakan, sebanyak 7 unit mobil kebakaran, 1 unit becak dan 1 ambulan, diturunkan dalam membantu korban kebakaran,
‘’Kita mendapat telepon dari masayarakat sekitar pukul 07.00 WIB, api dapat dipadamkan sekitar pukul 09.30 Wib atau sekitar 3 jam lebih kemudian. Selain itu, eorang korban kebakaran dibawa, kerumah sakit umum daerah Tengku Mansyur akibat, stroke,karena petugas agak kewalahan memadamkan api dikarena rumah penghuni yang padat penduduk, terbuat dari papan. Faktor alam seperti angin kencang, serta jalanan yang sempit dan warga yang berduyun ingin melihat kejadian tersebut hingga menyulitkan petugas bekerja,’’ ujarnya.
Sofyan juga menghimbau, dengan kejadian ini, hendaknya masyarakat lebih berhati hati, dan menjaga hal yang dapat menyebabkan bahaya kebakaran.  ‘’Juga dapat memperhatikan alat listrik dan kompor atau lain sebagainya yang dapat berakibat fatal bagi diri kita dan orang lain,’’ pungkasnya.

SS Dengki adalah sebuah kawasan di Tanjungbalai yang di sisi Timur, Utara, dan Baratnya di kelilingi oleh sungai, yaitu Sungai Tualang Raso di sisi Barat dan Sungai Asahan di sisi Timur dan Utara. Keadaan ini membuat di kawasan itu angin berembus relatif kencang.
Rumah-rumah penduduk di kawasan itu juga banyak yang berkonstruksi papan dan jaraknya sangat berdekatan, malah banyak yang saling bergandeng satu sama lainnya terutama rumah-rumah para nelayan yang berada di bibir sungai.

Sejak tahun 1970an sampai sekarang sudah beberapa kali terjadi kebakaran besar di kawasan ini, namun hal ini belum menjadi perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah setempat, terutama dalam penyusunan rencana pembangunannya untuk mengatasi permaslahan tersebut.

SS Dengki adalah nama yang populer di Tanjungbalai, namun sejak era Walikota Tanjungbalai dr. Sutrisno Hadi, SpOG dirobah menjadi Kampung Persatuan. Menurut penulis (Drs. Harunsyah, M.AP) SS Dengki berawal dari penyebutan SS. Denki. Denki (bhs. Jepang) yang artinya "listrik" sementara SS adalah singkatan dari Jawatan atau Perusahaan yang mengelola listrik pada era pendudukan Jepang di Tanjungbalai kala itu. Pada sekitar tahun 1945 mendarat sebuah kapal genset Jepang SS. Denki yang dikawal kapal-kapal perang Jepang di kawasan ini untuk mensuplai listrik bagi kebutuhan penjajah Jepang, instansi swasta, perusahaan-perusahaan yang ada di Tanjungbalai.
Sejak saat itu kawasan ini disebut masyarakat dengan SS. Dengki.