Minggu, 16 November 2014

Garuda Berprestasi Di Masa Muda




GARUDA MUDA YANG TERLUPAKAN
Final dunia Danone Nations Cup 2014 sudah resmi dibuka. Tim Aqua DNC Indonesia jadi pusat perhatian peserta lain di acara tersebut karena cinderamata wayang yang mereka bawa.
Sebelum upacara pembukaan, ke-32 peserta tiba di Paradise Golf & Lake Resort, Selasa (11/11/2014) sore waktu setempat. Mereka lalu menjalani karantina. Sejumlah aktivitas serta sesi latihan pun sudah dilakukan di kompleks hotel.
Tepat hari Kamis (14/11) sore sekitar pukul 16.30 waktu setempat, upacara pembukaan itu pun dimulai dan seluruh negara peserta DNC 2014 berkumpul di lapangan yang sudah disiapkan oleh panitia.
Sebelum acara pembukaan turnamen yang disebut Piala Dunia-nya anak-anak di bawah usia 12 tahun ini, sejumlah negara saling bertukar cinderamata. Sesi ini pun berlangsung dengan sangat antusias.
Salah satu yang paling menyita perhatian adalah Indonesia, di mana Garuda Muda Indonesia membawa wayang sebagai oleh-oleh untuk diberikan kepada peserta lain.
Oleh-oleh wayang kepada kontingen yang berada satu grup dengan Indonesia, yakni Belgia, Afrika Selatan, dan Meksiko. Tak cuma ketiga tim itu, mereka juga memberikannya kepada Maroko serta Arab Saudi.
Tak cuma memberikannya, Yadi Mulyadi dan Rifki W. Hidatulah, juga berperan sebagai dalang dan memainkan wayang tersebut menggunakan bahasa Sunda. Tak pelak ini membuat mereka jadi pusat perhatian tim lain dan mengundang gelak tawa.
Selain itu kontingen Indonesia saat berada di lapangan juga menyanyikan lagu 'Garuda di Dadaku' sebagai yel-yel khas mereka selama di turnamen ini.
Upacara tersebut dibuka oleh Direktur Danone Nations Cup, Steve Brangeon, dan Wakil Presiden bidang pemasaran Danone Brazil, Ricardo Vasquez. Lalu satu per satu kapten dari setiap negara dipanggil menuju ke panggung, untuk menempelkan sebuah kertas yang bertuliskan 'Sportivitas' dalam bahasa masing-masing peserta.
Kemudian para kapten itu turun panggung dan menggunting pita yang menahan balon udara, yang nantinya akan diterbangkan sebagai tanda dibukanya final dunia DNC 2014 di Sao Paulo besok.
Hiburan lain di acara pembukaan tersebut adalah adanya Capoeira, olahraga khas Brasil yang memadukan beladiri dengan musik. Usai upacara selesai digelar sebagian peserta dan juga staf pekerja di sana, meminta foto bersama dengan kontingen Indonesia, dan ini jadi pemandangan unik di acara tersebut.
"Anak-anak ini sangat menyenangkan, mereka luar biasa. Banyak tim yang ingin berfoto bersama mereka. Mereka selalu tertawa setiap saat dan melempar lelucon, sesuatu yang tak dimiliki oleh peserta lainnya," ujar LOC Kontingen Indonesia, Andy.
Indonesia yang diwakili SSB Asad 313 Purwakarta akan memulai laga Grup D, Jumat (14/11) besok, dengan melawan Afsel pada pukul 10.25 waktu setempat, yang dilanjutkan pukul 12.05 melawan Meksiko, dan terakhir berduel dengan Belgia pukul 15.15.
Indonesia mengawali langkah di final dunia Danone Nations Cup 2014 dengan manis. Melawan Afrika Selatan, Garuda Muda Indonesia menang tiga gol tanpa balas.
Laga pertama Grup D itu digelar di lapangan 4, Kompleks Paradise Golf & Laker Resort, Jumat (14/11) pagi waktu setempat. Indonesia mengenakan seragam merah-putih kebesaran mereka, sementara Afsel dengan seragam kuning-hijau khasnya. Laga ini digelar selama 1x20 menit.
Sempat mengawali laga dengan gugup, para pemain belakang Indonesia melakukan sedikit kesalahan saat mengoper bola dan mengantisipasi serangan lawan.
Namun, tak lama permainan apik Indonesia mulai keluar. Mereka pun bisa menguasai pertandingan dengan nyaman dan beberapa peluang bagus mereka dapatkan.
Yadi Mulyadi membuat peluang pertama untuk Indonesia lewat sepakan keras ke tiang dekat, tapi masih bisa ditepis kiper Afsel.
Sutan Diego Armando Zico membuka keunggulan Indonesia di menit ketiga. Gol tersebut diciptakannya lewat sepakan dari depan gawang memanfaatkan kemelut yang terjadi di pertahanan Afsel.
Saiful menambah keunggulan Indonesia di menit ke-10. Merangsek dari sisi kiri penyerang Indonesia, ia menuntaskan dengan sebuah sepakan terukur ke pojok gawang Afsel.
Kemenangan Indonesia ditutup oleh gol kedua Saiful di menit ke-15, menyusul umpan tarik dari sisi kanan yang diteruskan lewat sepakan mendatar ke gawang Afsel.
Di laga kedua, Indonesia akan menghadapi Meksiko yang akan berlangsung pada pukul 12.05 waktu setempat. Meksiko sendiri di laga pertama menang 3-1 atas Belgia.
Pelatih Garuda Muda Indonesia, Jacksen F. Tiago, puas dengan kemenangan atas Afrika Selatan di laga pembuka Danone Nations Cup. Meski demikian, ia meminta anak asuhnya tak cepat puas, karena masih ada dua laga penting lainnya.
Start mulus didapat kontingen Indonesia di laga Grup D, Jumat (14/11) pagi waktu setempat, usai mengalahkan Afrika Selatan 3-0 tanpa balas. Dua gol Indonesia disumbangkan Saiful, sementara satu gol dari Sutan Diego Armando Zico.
Kemenangan ini tentunya jadi modal yang bagus untuk anak-anak dari Indonesia, mengingat dua laga berikutnya mereka akan menghadapi Meksiko serta Belgia, yang secara kualitas lebih baik dari Afsel.
Oleh karenanya, Jacksen pun mewanti-wanti agar anak asuhnya tidak terbawa suasana dan tetap fokus untuk melakoni laga kedua. Kemenangan atas Meksiko di laga kedua akan memuluskan langkah para Garuda cilik ini menuju babak selanjutnya.
Meksiko pun patut diwaspadai sebab mereka mengawali turnamen ini dengan kemenangan. Menghadapi Belgia, Meksiko menang 3-1.
"Kalian hari ini tampil luar biasa. Saya senang, karena bermain dengan cepat dari kaki ke kaki. Namun, saya ingatkan bahwa ini baru laga pertama, jangan sombong dulu. Tetap fokus karena Meksiko lebih kuat pasti dari Afsel," ujar Jacksen kepada anak-anak usai pertandingan.
"Tapi, yang terpenting kalian bisa menunjukkan kepada peserta lain bahwa Indonesia punya kemampuan. Skor 3-0 ini adalah yang terbesar di laga pembuka kali ini. Jadi kalian harus tampil lebih baik lagi," sambungnya.
Perjalanan Indonesia di final dunia Danone Nations Cup (DNC) 2014 boleh dibilang berjalan menyenangkan sejauh ini. Apalagi dukungan tim lain atau penonton membuat Garuda Muda Indonesia seperti bermain di rumah sendiri.
Sebagai salah satu peserta dari 32 negara yang mengikuti final dunia di Sao Paulo, 14-16 November ini, Indonesia boleh jadi dianggap bukan siapa-siapa mengingat nama negara ini tak begitu besar di persepakbolaan dunia.
Tapi siapa sangka ketika anak-anak SSB Asad 313 Purwakarta - nama asli Garuda Muda Indonesia - justru jadi pusat perhatian seluruh orang yang ada kompleks hotel Paradise Golf dan Lake Resort sejak hari pertama mereka tiba.
Suasana riang serta jenaka yang selalu diciptakan oleh Rifki W Hidatulah dkk. selalu menarik perhatian tim-tim lain. Mereka tak cuma jadi tim yang paling ceriwis di dalam, tapi juga di luar lapangan.
Kesan manis terhadap tim Indonesia selalu keluar dari mulut mereka. Bahkan beberapa tim tak sungkan mengakui bahwa Indonesia adalah tim yang bagus secara permainan, meski mereka punya postur kecil.
Dukungan untuk Indonesia kian terasa ketika anak asuh Jacksen F Tiago itu memainkan laga babak 16 besar melawan Prancis, yang merupakan juara bertahan serta "tuan rumah" mengingat Danone berasal dari negara itu.
Ketika 1x20 menit laga normal berakhir imbang tanpa gol, adu penalti jadi cara untuk mencari pemenang. Tim-tim lain yang berada di bangku penonton di belakang lapangan pun meneriakkan "Indonesia, Indonesia, Indonesia", saat Sutan Diego Armando Zico maju sebagai penendang pertama.
Dan ketika tendangan eksekutor ketiga Indonesia, Saiful, menembus jala Prancis, Indonesia pun lolos dan penonton ikut senang. Tak lupa Jacksen pun meminta anak-anak itu untuk berterima kasih atas dukungan penonton.
"Sangat luar biasa anak-anak, dari pertandingan ke pertandiangan merek aberkembang. Dan mereka tadi luar biasa, menghadapu juara bertahan. Kalian lihat sendiri, kita lebih banyak menguasai jalannya pertandingan, banyak mengambil inisiatif serangan. Saya rasa sebagai tim paling kecil di turnamen ini, itu luar biasa," ujar Jacksen kepada Detiksport usai pertandingan.
"Dan yang lebih membanggakan kita itu apa, kita mendapat respek maupun simpati dari semua suporter di sini, mau orang Brasil, Kanada, Afrika Selatan, dan lainnya. Semoga momen yang tadi kalian (media -red) bisa merekam, bisa foto, supaya kalian bisa bawa bukti ke Indonesia apa yang anak-anak lakukan dalam pertandingan tadi, lawan juara bertahan Prancis dan itu luar biasa" sambungnya.
Di babak delapan besar, Indonesia akan bertemu Chile yang mengalahkan Brasil 1-0.
"Yang sekarang kita harus lakukan adalah beristirahat dulu, menenangkan adrenalin karena tadi itu wow, sangat luar biasa, tingkat tinggi. Karena untuk pertandingan berikutnya lawannya lebih berat dari Amerika Latin, lawan Brasil atau Chile," tutup Jacksen.
Jacksen F. Tiago sangat puas dengan performa anak asuhnya, Garuda Muda Indonesia, yang dinilainya tampil luar biasa sepanjang babak grup final dunia Danone Nations Cup (DNC) 2014.
Bergabung di Grup D bersama Afrika Selatan, Meksiko, dan Belgia, Indonesia berhasil melaju ke babak selanjutnya dengan status runner-up grup di bawah Meksiko. Sama-sama punya 7 poin, Indonesia kalah selisih gol.
Usai menang 3-0 atas Afrika Selatan, Indonesia main imbang 1-1 dengan Meksiko sebelum menutup kemenangan 2-0 atas Belgia di laga terakhir. Di fase 16 besar mereka akan bertemu Prancis.
Ketika ditanya soal penampilan anak asuhnya selama fase grup, Jacksen sangat puas sekali dan menilai apa yang diperlihatkan Garuda Muda sudah melebihi ekspektasinya.
Apalagi banyak penonton serta tim-tim lain yang terpukau dengan cara tim tersebut bermain di babak grup.
"Ya sangat memuaskan, kita mampu melewati babak grup dengan baik. Kita menghadapi lawan-lawan yang punya sejarah bagus di kompetisi ini dnegan baik, tanpa tersentuh kekalahan sama sekali. Anak-anak di setiap pertandingan menghibur penonton, orang-orang di Brasil kagum-kagum. Terutama karena postur dan cara kita bermain," ujar Jacksen usai pertandingan, Jumat (14/11) sore waktu setempat.
"Sekarang ini kita tinggal memperbaiki detail untuk pertandingan besok, karena kita sudah main di babak 16 besar dan lawan-lawan tentu lebih baik serta punya kualitas, karena sudah terseleksi. Kita berharap besok kita bisa main lebih baik. Kita berharap tensi setelah laga pembuka hilang dan anak-anak bisa tampil lebih lepas," sambungnya.
Tuntas sudah final Danone Nations Cup 2014 di Sao Paulo, Brasil. Jepang tampil jadi juara sedangkan posisi terbawah ditempati Afrika Selatan.
Jepang, yang diwakili oleh Yokogawa Mushasino Football Club, memang sudah tampil impresif sedari awal. Lolos dari fase grup dengan nilai 7, sama dengan milik Arab Saudi yang tampil sebagai runner-up, Jepang total membuat 17 gol dari tujuh laga termasuk satu gol kemenangan atas Paraguay di partai final yang dihelat di Arena Corinthians, Minggu (16/11/2014) sore waktu setempat. Jepang juga mencatat kemenangan terbesar di turnamen ini dengan skor 8-1 saat melawan Aljazair.
Afsel, yang pernah tiga kali juara di ajang ini, kali ini sama sekali tidak meraih satu kemenangan pun sehingga harus rela mengakhiri gelaran tersebut di posisi paling buncit dari 32 tim yang berpartisipasi.
Sementara itu Indonesia finis di posisi tujuh usai mengalahkan Meksiko dengan skor 1-0 berkat gol tunggal Saiful, yang total mencetak empat gol sepanjang turnamen ini. Posisi tujuh merupakan perbaikan dari pencapaian Indonesia tahun lalu di London saat finis di posisi 8.
Indonesia sendiri, yang diwakili SSB Asad 313 Purwakarta, lolos dari fase grup sebagai runner-up Grup D dengan 7 poin setelah kalah selisih gol dari Meksiko. Setelah itu Indonesia sukses mengalahkan juara bertahan Prancis di babak 16 besar lewat adu penalti, tetapi langkah anak asuh Jacksen F. Tiago tersebut dalam usaha memperebutkan gelar juara kemudian terhenti di perempatfinal usai kalah 1-2 dari Chile. Setelah itu dalam perebutan posisi 5 dan 6 lawan Rumania, Indonesia tunduk 1-3.
Peringkat Akhir Danone Nations Cup 2014
  1. Jepang
  2. Paraguay
  3. Chile
  4. Rusia
  5. Arab Saudi
  6. Rumania
  7. Indonesia
  8. Meksiko
  9. Prancis
  10. Bulgaria
  11. Amerika Serikat
  12. Inggris
  13. Jerman
  14. Brasil
  15. Australia
  16. Italia
  17. Kanada
  18. Turki
  19. Argentina
  20. Republik Irlandia
  21. Spanyol
  22. Portugal
  23. Belgia
  24. Uruguay
  25. Ukraina
  26. Belanda
  27. Tunisia
  28. Maroko
  29. Korea Selatan
  30. China
  31. Aljazair
  32. Afrika Selatan
Indonesia menutup kiprahnya di final dunia Danone Nations Cup 2014 dengan finis di posisi ketujuh. Ini didapat setelah Garuda Muda Indonesia mengalahkan Meksiko dengan skor 1-0.
Ke-32 negara peserta DNC 2014 dibawa ke Arena Corinthians, Minggu (16/11/2014), untuk melakoni hari terakhir perhelatan turnamen ini. Perebutan tempat paling buncit hingga final digelar di stadion yang juga jadi tempat pembukaan Piala Dunia 2014 itu.
Indonesia yang tersingkir di perempatfinal harus melakoni laga perebutan tempat ke-7 dan ke-8 pukul 14.00 waktu setempat, melawan Meksiko yang juga rival mereka di fase grup.
Seragam hijau-putih dikenakan Indonesia di partai ini sementara Meksiko mengenakan seragam kebesaran hijau-putih. Sejak awal laga dimulai, Indonesia dan Meksiko sama-sama saling bertukar serangan. Kedua tim ngotot ingin mencetak gol secepat mungkin.
Akan tetapi, peluang demi peluang patah di tangan kiper masing-masing tim. Sekitar menit 18 Reynaldi Saela Hakim membuat penyelamatan gemilang, ketika menepis tendangan pemain Meksiko dari jarak dekat.
Kebuntuan baru pecah semenit jelang laga tuntas atau tepatnya di menit ke-19. Yadi Mulyadi menyisir dari sisi kiri dan kemudian hingga mendekati garis lapangan, ia menyodorkan bola ke depan gawang. Di sana Saiful menerimanya, lalu mengecoh satu bek, sebelum mengirimkan bola ke pojok gawang.
Dengan hasil ini Indonesia pun memperbaiki pencapaiannya tahun lalu di London, di mana SSB Tugu Muda finis di peringkat delapan.
Tim Aqua DNC Indonesia cuma sampai babak perempatfinal final dunia Danone Nations Cup (DNC) 2014. Melawan Chile, 'Garuda Muda' terhenti setelah kalah dengan skor akhir 1-2.
Menjamu Chile di pertandingan babak 8 besar yang digelar di lapangan kompleks Paradise Golf & Lake Resort, Sabtu (15/11) siang WIB, Indonesia kali ini mengenakan seragam kebesaran merah-putih, sementara Chile putih-putih.
Indonesia dalam kepercayaan diri tinggi usai menyingkirkan juara bertahan Prancis di babak 16 besar. Sama halnya dengan Chile yang juga dalam kondisi oke usai mengalahkan tuan rumah Brasil sebelumnya.
Indonesia memulai pertandingan dengan tempo tinggi dan langsung menekan pertahanan Chile sejak menit awal. Tapi Chile tak mau didikte begitu saja dan mereka juga membalas dengan serangan.
Sayang permainan Indonesia agak kurang berkembang dan membuat Jacksen F Tiago itu melakukan pergantian cepat, dengan memasukkan Tri Gani menggantikan Sutan Diego Armando Zieco untuk mengontrol permainan.
Indonesia sempat punya peluang lewat Zico dan Saiful, tapi keduanya dimentahkan kiper Chile. Sementara Chile yang bermain efektif, mampu bikin dua gol dalam selang waktu semenit.
Pertama di menit ke-12 kala sebuah umpan silang yang jatuh di belakang bek Indonesia, mampu dituntaskan dengan sepakan menyilang pemain Chile ke tiang jauh gawang Reynaldi Saela Hakim.
Semenit kemudian sapuan bola yang kurang sempurna membuat bola ada di kaki pemain Chile. Dia kemudian mengarahkan bola ke pojok gawang, yang sempat membentur tiang sebelum masuk.
Indonesia mencoba berusaha mencari gol untuk setidaknya bisa menahan imbang Chile dan memaksa laga berlanjut ke adu penalti. Sayangnya mereka cuma dapat satu di menit 19 lewat Yadi Mulyadi, yang tinggal mengirimkan bola ke gawang kosong.
Kekalahan ini membuat Indonesia harus bertanding dengan Rumania pukul 15.30 waktu setempat. Pemenang laga itu akan berebut tempat ke-5 dan 6 di Arena Corinthians besok, sementara yang kalah berebut peringkat ke-7 dan 8.
Indonesia Kiper Terbaik
Penjaga gawang Garuda Muda Indonesia, Reynaldi Saela Hakim, terpilih menjadi kiper terbaik di final dunia Danone Nations Cup 2014.
Setelah mulai digelar sejak Jumat (14/11/2014) lalu, DNC 2014 mencapai puncaknya ketika laga perebutan peringkat ke-1 hingga ke-32 digelar di Arena Corinthians, Sao Paulo, Minggu (16/11).
Laga final dimenangi Jepang dengan skor 1-0 atas Paraguay di partai final. Sementara Indonesia, yang diwakili SSB Asad 313 Purwakarta dan kemudian disebut Garuda Muda Indonesia, finis di posisi tujuh usai mengalahkan Meksiko 1-0. Ini perbaikan peringkat dari yang didapat SSB Tugu Muda tahun lalu di London, di mana mereka finis posisi delapan.
Kebanggaan lebih patut disandang Garuda Muda Indonesia setelah Danone International memilih Reynaldi menjadi kiper terbaik turnamen. Penampilannya sepanjang turnamen memang oke, terutama saat membawa Indonesia memenangi adu penalti lawan juara bertahan Prancis di babak 16 besar. Total hanya enam gol bersarang di gawang Reynaldi dari tujuh pertandingan yang dilalui Garuda Muda.
Sementara itu gelar topskorer disabet pemain Jepang, Ryousei, yang membuat tujuh gol selama turnamen. Pemain terbaik turnamen ini jatuh ke Ivar Santiago Cabana Perez asal Paraguay sedangkan Korea Selatan mendapat gelar tim paling fair play.
Kiprah Indonesia yang diwakili SSB Asad 313 Purwakarta di hari pertama ajang Danone Nations Cup 2014 berjalan mulus.
Turnamen sepakbola terbesar untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun ini digelar di Paradise Gold & Resort, Sao Paulo, Brasil dan Indonesia berhasil melahap tiga pertandingan perdana dengan hasil maksimal.
Tergabung di Grup D bersama Afrika Selatan, Meksiko dan Belgia, tim besutan Jacksen Tiago mengepak dua kemenangan dan sekali seri. Pada pertandingan pertama, Tim DNC Garuda Muda menghancurkan Afrika Selatan tiga gol tanpa balas, dengan Saiful menjadi bintang berkat sepasang golnya, sementara satu tersisa dibukukan Yadi Mulaydi.
Pada pertandingan kedua, Indonesia menahan tim kuat Meksiko dengan skor 1-1, di mana Saiful kembali mencatatkan di papan skor. Di laga terakhir, giliran Belgia yang ditekuk Indonesia oleh gol Sutan Zico dan Tri Gany untuk mengunci kemenangan 2-0.
Dengan hasil tersebut, Indonesia menempati runner-up Grup D di bawah Meksiko, meski dengan perolehan poin identik, yakni tujuh.
Di babak selanjutnya, Saiful dkk dijadwalkan bertemu pemuncak klasemen Grup C, Prancis, pada 15 November pagi waktu setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar