Senin, 12 Mei 2014

TANJUNGBALAI DALAM GAMBAR


Foto Gedung di Pantai Reklamasi Tanjungbalai; untuk menceritakan bahwa dahulu pada awal terbentuknya Kerajaan Asahan disini di Ujung Tanjung pertemuan antara Sungai Silau dan Sungai Asahan terdapat sebuah balai-balai tempat singgahnya para nelayan maupun sebagai tempat pertemuan (kongkow-kongkow) para masyarakat pesisir yg berdekatan

Gedung Administrator Pelabuhan Tanjungbalai

 Pelabuhan (Boom) Tanjungbalai pada masa penjajahan Belanda

Istana Sultan Asahan yang telah dirubuhkan pada masa Walikota Ibrahim Gani (awal 1980an). Istana pada gambar ini telah mengalami dua kali renovasi (Istana Pertama seberti foto di bawah ini)





Tangkahan Sampan Tambang Cap Go Can

 Gedung Serba Guna 

Kelenteng di Pantai Reklamasi dengan pembangunan patung Budha di atasnya menimbulkan kontroversi dan kemarahan masyarakat Tanjungbalai yang mayoritas beragama Islam, karena sejak jaman Kerajaan Asahan, jaman penjajahan Belanda, jaman Awal Kemerdekaan (Soekarno) sampai dengan Soeharto hal ini tidak dibenarkan


Kantor Walikota Tanjungbalai yang pertama sekali digunakan oleh dr. Sutrisno Hadi, SpOG

Mesjid Raya Tanjungbalai pada malam hari; Mesjid ini dibangun oleh Kesultanan Asahan dan disini terdapat makam-makam para keluarga Kesultanan Asahan


 Mesjid SAKSI Jl. S.Parman/Sp. T. Umar) Tanjungbalai; Mesjid ini dibangun dari swadaya masyarakat serta beberapa orang tokoh masyarakat setempat seperti H. Aman Sirait.



Alun-alun Lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah - Sultan I Asahan (Lapangan Pasir)

Gedung Sejarah Tanjungbalai, terletak di Jalan menuju Air Joman-Asahan (dekat pintu air Asrama Brimob)


RSU dr. Tengku Mansyur

 Pajak Kawat diwaktu malam

Pajak Monza

Bank Mega Jl. T. Umar Tanjungbalai

 
Pusat Jajanan Malam Tanjungbalai (Kotacane/Samping Toko Sony)

Sekolah di belakang Stasiun Kereta Api Tanjungbalai

Tugu Adipura (depan SMPN 1 Tanjungbalai)

Titi Sungai Silo Tanjungbalai

Patembo 70an

Patembo kini

Kota Tanjungbalai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Luas wilayahnya 60,52 km² dan penduduk berjumlah 154.445 jiwa. Kota ini berada di tepi Sungai Asahan, sungai terpanjang di Sumatera Utara. Jarak tempuh dari Medan sekitar 4 jam.
Sebelum Kota Tanjungbalai diperluas dari hanya 199 ha (2km²) menjadi 60,52 km², kota ini pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih kurang 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih kurang 20.000 jiwa per km². Akhirnya Kota Tanjungbalai diperluas menjadi ± 60 Km² dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1987, tentang perubahan batas wilayah Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan.

Demografi

Hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kota Tanjung Balai berjumlah 154.445 jiwa yang terdiri atas 77.933 jiwa dan 76.512 jiwa perempuan. Penduduk Kecamatan terbanyak berada di Kecamatan Teluknibung dengan jumlah penduduk 35.802 jiwa sedangkan yang terendah berada di Kecamatan Tanjungbalai Utara Dengan jumlah penduduk 15.862 jiwa.
Dan Berikut adalah tabel penduduk Kota Tanjung Balai Per Kecamatan Tahun 2010 :
Nomor Kecamatan Penduduk/Jiwa
1 Datuk Bandar 33.797
2 Datuk Bandar Timur 26.942
3 Tanjungbalai Selatan 19.330
4 Tanjungbalai Utara 15.862
5 Sei Tualang Raso 22.712
6 Teluknibung 35.802

Geografi


Jembatan angkat di atas sungai Silau dekat Tanjungbalai

Tanjungbalai pada tahun 1895
Kota Tanjungbalai terletak di antara 2° 58' LU dan 99° 48' BT, dengan luas wilayah 60,52 km² (6.052 ha), dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Asahan dengan batas-batas sebagai berikut:
Utara Kecamatan Tanjung Balai
Selatan Kecamatan Simpang Empat
Barat Kecamatan Simpang Empat
Timur Kecamatan Sei Kepayang

Pandangan Umum

Kota Tanjung Balai terletak di antara 2º58' Lintang Utara dan 99º48' Bujur Timur. Posisi Kota Tanjung Balai berada di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara pada ketinggian 0-3 m di atas permukaan laut dan kondisi wilayah relatif datar. Kota Tanjung Balai secara administratif terdiri dari 6 Kecamatan, 31 Kelurahan. Luas wilayah Kota Tanjung Balai 6.052 Ha (60,52 km²)

Perbankan

  • Bank SUMUT
  • Bank Mandiri
  • Bank BRI
  • Bank BCA
  • Bank Muamalat
  • Bank BNI
  • Bank Danamon

Sejarah


Foto udara Tanjungbalai pada tahun 1930-an

Pelabuhan Tanjungbalai di masa Hindia Belanda

Kantor perusahaan Güntzel & Schumacher di jalan Heerenstraat di Tanjungbalai tahun 1917
Sejarah perkembangan kota ini sangat berkaitan dengan kehadiran Kesultanan Asahan, sekitar pertengahan abad ke-18, kemudian kerajaan ini dianeksasi oleh pemerintah Hindia-Belanda, menjadi suatu gemeente berdasarkan Besluit Governeur General tanggal 27 Juni 1917 dengan Stbl. no. 284/1917, sebagai akibat dibukanya perkebunan-perkebunan di daerah Sumatera Timur, termasuk daerah Asahan, seperti H.A.P.M., SIPEF, London Sumatera ("Lonsum"), dan lain-lain. Kota Tanjungbalai menjadi kota pelabuhan dan pintu masuk ke daerah Asahan yang penting artinya bagi lalu-lintas perdagangan Hindia-Belanda.

Pemerintahan

Walikota

No. Nama Masa bakti
1 Dr. Edwarsyah Syamsura 1956 - 1958
2 Wan Wasmayuddin 1958 - 1960
3 Zainal Abidin 1960 - 1965
4 Syaiful Alamsyah 1965 - 1967
5 Anwar Idris 1967 - 1970
6 Patuan Naga Nasution 1970 - 1975
7 H. Bahrum Damanik 1975 - 1980
8 Drs. H. Ibrahim Gani 1980 - 1985
9 Ir. H. Marsyal Hutagalung 1985 - 1990
10 H. Bachta Nizar Lubis, S.H. 1990 - 1995
11 Drs. H. Abdul Muis Dalimunthe 1995 - 2000
12 dr. H. Sutrisno Hadi, Sp.O.G. dan Mulkan Sinaga (wakil) 2000 - 2005
13 dr. H. Sutrisno Hadi, Sp.O.G. dan Drs. H. Thamrin Munthe, M.Hum. (wakil) 2005 - 2010
14 Drs. H. Thamrin Munthe M.Hum dan Rolel Harahap (wakil) 2011 - sekarang

Kecamatan

  1. Datuk Bandar
  2. Datuk Bandar Timur
  3. Sei Tualang Raso
  4. Tanjungbalai Selatan
  5. Tanjungbalai Utara
  6. Teluknibung

Perwakilan

DPRD kota Tanjungbalai 2009-2014
Partai Kursi
Lambang Partai Golkar Partai Golkar 6
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat 4
Lambang PDI-P PDI-P 3
Lambang PAN PAN 2
Lambang PKPB PKPB 2
Lambang PKB PKB 2
Lambang Partai Hanura Partai Hanura 2
Lambang Partai Patriot Partai Patriot 2
Lambang PKS Partai Keadilan Sejahtera 1
Lambang PPP PPP 1
Total 25
Sumber:[5]

Penduduk

Tanjungbalai yang dalam sejarahnya menjadi kota perdagangan tidak diragukan lagi merupakan kota multietnis. Berbagai suku bangsa bercampur di sini: Melayu 30%, Jawa 35%, Sunda, Batak 20%, Nias dan Tionghoa 15% adalah sebagian dari etnik yang bermukim di kota ini.

Wisata kuliner

Beberapa makanan khas kota Tanjung Balai diantaranya adalah kerang daguk (kerang batu), kerang bulu, ikan asin mayung, ikan teri Medan (Teri Putih), udang asin (udang pukul), belacan (terasi udang), gulai asam, sayur daun ubi tumbuk, sombam ikan, anyang pakis, dan anyang Kepah[6].

Lain-lain

  • Setiap akhir tahun, diadakan Pesta Kerang guna memperingati Hari Ulang Tahun Kota Tanjungbalai.
  • Kota ini dijuluki "Kota Kerang". (hal ini dikarenakan dulu Kota Tanjungbalai pernah menghasilkan Kerang dalam jumlah yang besar, tetapi beberapa waktu belakangan ini produksi Kerang jauh menurun dikarenakan ekosistim yang tidak mendukung)
  • Kota ini memiliki jembatan panjang yang melintasi Sungai Asahan.
  • Tanjungbalai pernah menerima Anugerah Adipura sebagai kota terbersih se-Indonesia pada tahun 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar